Thursday, July 21, 2011

PROFILE SMP N 1 Pucakwangi

Sekolah yang berdiri sejak th. 1977, dengan nama SMP Pemda sekarang ini memiliki

visi: UNGGUL DALAM PRESTASI, SANTUN BERPERILAKU, BERDASARKAN IMAN DAN TAQWA. Terakreditasi A sejak 15 Desember 2005, serta menjadi SSN sejak 2008. Berikut nama-nama kepala sekolah yang pernah menjabat di SMP N 1 Pucakwangi antara lain :

1.SAKIRAN:1979-1986,

2.SUKARJAN: 1987-1993,

3.DANIEL SUPARTAM: Agus. 1993-Jan. 1994,

4.SUWARNO,S.Pd.:1994-19985

5.SETIYO WARDOYO,S.Pd.:1998-2002,

6.SUMARNO,S.Pd.:2002-2010.

7. Winarto, S.Pd.(PLT), Sejak 1 Juli 2010 dan;

8. terhitung mulai 1 Jan 2011 dipegang Sutrisno, S.Pd., M.Pd.



Struktur Organisasi

Struktur baru organisasi SMP Negeri 1 Pucakwangi:
Kepala Sekolah: Sutrisno, S.Pd., M.Pd.
Wakasek: Sudarman, S.Pd.I.
Kabid. Kurikulum dan Kegiatan Pembelajaran: Dwi Hastuti, S.Pd.
Kabid. Kesiswaan: Sutaryono, S.Pd.
Kabid. Sarpras: Supriyanto, S.Pd.
Kabid. Keuangan dan Pembiayaan: In Sri Wahyuni, S.Pd.
Kabid. Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan: Sarwiyani, S.Pd.
Kabid. PSM dan Kemitraan Sekolah: Nurhadi, S.Pd.
Kabid. Budaya dan Lingkungan: Yulianto, S.Pd.
Kabid. Layanan BK: Warijah, S.Pd.
Kabid. Managerial dan TU: Giyar.


Lembar Kerja 1


Nama: ............................ Tanggal: ............................


Melakukan perhitungan yang menggunakan persentase dalam soal-soal tabungan dan koperasi.

Ifah menabung uang di Bank sebesar Rp1.000.000,00 dengan suku bunga tunggal sebesar 15% per tahun. (Bunga tunggal adalah bunga yang besarnya tetap dari waktu ke waktu).

Tentukan besar bunga yang diperoleh Ifah pada:

a. akhir tahun pertama c. akhir bulan ketiga

b. akhir tahun kelima d. akhir bulan kesepuluh

Penyelesaian:

a. Bunga yang diperoleh pada akhir tahun pertama:

15% x Rp1.000.000,00 = ´ Rp……..…

= Rp………….…

b. Bunga yang diperoleh pada akhir tahun kelima:

5 ´ 15% ´ Rp1.000.000,00 = 5 ´ ´ Rp……………

= Rp…………..…

c. Bunga yang diperoleh pada akhir bulan ketiga:

´ 15% x Rp1.000.000,00 = ´ ´ Rp……………

= Rp………….…

d. Bunga yang diperoleh pada akhir bulan kesepuluh:

´ 15% ´ Rp1.000.000,00 = ´ ´ Rp…………...

= ´ Rp……………..

= Rp…………….…




Seorang petani meminjam uang di KUD sebesar Rp 3.000.000,00 dengan bunga 1% setiap bulan dari uang yang dipinjam. Jika ia berniat mengangsur 15 kali, berapakah ia harus membayar tiap bulan?

Penyelesaian:

Bunga setiap bulan = 1% ´ Rp 3.000.000,00

= ´ Rp…………. …

= Rp………………

Angsuran tiap bulan = + Rp 30.000,00

= Rp …………..… + Rp …………….…

= Rp…………………

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

• Permendiknas no. 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Guru klik disini
• Permendiknas nomor 39 tahun 2009 tentang pemenuhan beban kerja guru klik disini
• Permendiknas no. 35/2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
• Permendiknas no. 38/2010 tentang Penyesuaian Jabatan Fungsional Guru [Klik disini]
• Pelaksanaan Penilaian Kinerja guru (PK Guru)[Klik disini]
• Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) dan Angka Kreditnya.[Klik disini]
• Pengelolaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan[Klik disini]
• Penilaian Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
• Naskah Kebijakan Pend karakter bangsa [Klik disini]
• permendiknas_no22_2006_ttg_Standar Isi [Klik disini]
• permendiknas_no23_2006_ttg_Standar Kompetensi Lulusan [Klik disini]
• permendiknas_no24_2006_ttg_Pelaksanaan Permendiknas no22, 23
• permendiknas_no7_2007_ttg_Perubahan Permendiknas no.24 th 2006
• permendiknas no41 2007 ttg Standar Proses Dikdasmen [Klik disini]
• permendiknas_26_2008_ttg_Standar Tenaga Laboratorium [Klik disini]
• permendiknas_37_2006_ttg_Tata Kearsipan [Klik disini]
• permendiknas_25_2008_ttg_Standar Tenaga Perpustakaan [Klik disini]
• permendiknas_24_2008_ttg_Standar Tenaga Administrasi [Klik disini]
• permendiknas_24_2007_ttg_Standar Sarpras [Klik disini]
• permendiknas_20_2007_ttg_Standar Penilaian Pendidikan [Klik disini]
• permendiknas_12_2007_ttg_Standar Pengawas Sekolah
• permendiknas_13_2007_ttg_Standar Kepala Sekolah [Klik disini]
• PedomanPenghitunganBebanKerjaGuru [Klik disini]
• Permendiknas No19 2007 ttg Standar Pengelolaan Pendidikan DasMen [Klik disini]
• Lampiran Permendiknas No19 2007 ttg Standar Pengelolaan Pendidikan DasMen [Klik disini]
• Buku Saku KTSP [Klik disini]
• Model Pengembangan Muatan Lokal [Klik disini]
• Panduan Pengembangan Silabus [Klik disini]
• Permendiknas nomor 20 tahun 2010 [Klik disini]
• Tabel Tingkat Kompetensi Kata Kerja Operasional[Klik disini]
• kode etik guru [Klik disini]
• Permendiknas No 69 Tahun 2009 tentang Standar Biaya Operasi Nonpersonalia
• Permendiknas No.5 tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar
• Permendiknas no 28 th 2010-tentang-kepala-sekolah [Klik disini]
• Permendiknas no 27 th 2010 tentang Program Induksi Bagi Guru Pemula [Klik disini]
• Permendiknas no.39_th 2008_ttg_Pembinaan Kesiswaan [Klik disini]
• Permendiknas no.20 th 2010_ttg_NSPK_Paud&Dikdas [Klik disini]

Ruang Diskusi


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

I. Pendahuluan

Dalam rangka mengimplementasikan pogram pembelajaran yang sudah dituangkan di dalam silabus, guru harus menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP merupakan pegangan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran baik di kelas, laboratorium, dan/atau lapangan untuk setiap Kompetensi dasar. Oleh karena itu, apa yang tertuang di dalam RPP memuat hal-hal yang langsung berkait dengan aktivitas pembelajaran dalam upaya pencapaian penguasaan suatu Kompetensi Dasar.

Dalam menyusun RPP guru harus mencantumkan Standar Kompetensi yang memayungi Kompetensi Dasar yang akan disusun dalam RPP-nya. Di dalam RPP secara rinci harus dimuat Tujuan Pembelajaran,Materi Pembelajaran, Metode Pembelajaran, Langkah-langkah Kegiatan pembelajaran, Sumber Belajar, dan Penilaian

II. Langkah-langkah Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Mencantumkan identitas
• Nama sekolah
• Mata Pelajaran
• Kelas/Semester
• Alokasi Waktu

Catatan:
  • RPP disusun untuk satu Kompetensi Dasar.
  • Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator dikutip dari silabus yang disusun oleh satuan pendidikan
  • Alokasi waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi dasar yang bersangkutan, yang dinyatakan dalam jam pelajaran dan banyaknya pertemuan. Oleh karena itu, waktu untuk mencapai suatu kompetensi dasar dapat diperhitungkan dalam satu atau beberapa kali pertemuan bergantung pada karakteristik kompetensi dasarnya.

A.Standar Kompetensi
Standar Kompetensi adalah kualifikasi kemampuan peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada mata pelajaran tertentu. Standar kompetensi diambil dari Standar Isi (Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar). Sebelum menuliskan Standar Kompetensi, penyusun terlebih dahulu mengkaji Standar Isi mata pelajaran dengan memperhatikan hal-hal berikut :
a. urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau SK dan KD
b. keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran
c. keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata pelajaran.


B. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar merupakan sejumlah kemampuan minimal yang harus dimiliki peserta didik dalam rangka menguasai SK mata pelajaran tertentu. Kompetensi Dasar dipilih dari yang tercantum dalam Standar Isi. Sebelum menentukan atau memilih Kompetensi Dasar, penyusun terlebih dahulu mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan Kompetensi Dasar
b. Keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran
c. Keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata pelajaran

C.Tujuan Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran berisi penguasaan kompetensi yang operasional yang ditargetkan/dicapai dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang operasional dari kompetensi dasar. Apabila rumusan kompetensi dasar sudah operasional, rumusan tersebutlah yang dijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dapat terdiri atas sebuah tujuan atau beberapa tujuan.

D. Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran adalah materi yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Materi pembelajaran dikembangkan dengan mengacu pada materi pokok yang ada dalam silabus.

E. Metode Pembelajaran/Model Pembelajaran

Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat pula diartikan sebagai model atau pendekatan pembelajaran, bergantung pada karakteristik pendekatan dan/atau strategi yang dipilih.

F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Untuk mencapai suatu kompetensi dasar dalam kegiatan pembelajaran harus dicantumkan langkah-langkah kegiatan dalam setiap pertemuan. Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan memuat unsur kegiatan :
a. Pendahuluan
Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan un¬tuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
b. Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan pembelajaran di¬lakukan secara interaktif, inspiratif, menyenang¬kan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
c. Penutup
Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan un¬tuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut.

G. Sumber Belajar

Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada dalam silabus yang dikembangkan oleh satuan pendidikan. Sumber belajar mencakup sumber rujukan, lingkungan, media, narasumber, alat, dan bahan. Sumber belajar dituliskan secara lebih operasional. Misalnya, sumber belajar dalam silabus dituliskan buku referens, dalam RPP harus dicantumkan judul buku teks tersebut, pengarang, dan halaman yang diacu.

H. Penilaian

Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen, dan instrumen yang dipakai untuk mengumpulkan data. Dalam sajiannya dapat dituangkan dalam bentuk matrik horisontal atau vertikal. Apabila penilaian menggunakan teknik tes tertulis uraian, tes unjuk kerja, dan tugas rumah yang berupa proyek harus disertai rubrik penilaian.

III. Format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah : SMP...........................
Mata Pelajaran : ...................................
Kelas/Semester : ...................................
Alokasi Waktu : ..... x 40 menit (… pertemuan)

A. Standar Kompetensi
B. Kompetensi Dasar
C. Tujuan Pembelajaran:
Pertemuan 1
Pertemuan 2
Dst
D. Materi Pembelajaran
E. Model/Metode Pembelajaran
F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Pertemuan 2
dst
G. Sumber Belajar

H. Penilaian

Indikator Pencapaian Kompetensi :
Penilaian :
  • Teknik
  • Bentuk Instrumen
  • Instrumen

Perangkat Pembelajaran

Perangkat pembelajaran adalah salah satu wujud persiapan yang dilakukan oleh guru sebelum mereka melakukan proses pembelajaran.
Sebab persiapan mengajar merupakan sebagian dari sukses seorang guru, maka kegagalan dalam perencanaaan sama saja dengan merencanakan kegagalan. Oleh karena itu, melakukan persiapan pembelajaran melalui pengembangan perangkat pembelajaran adalah satu hal yang sangat penting bagi seorang guru dan termasuk syarat kompetensi pedagogik yang harus dimiliki oleh seorang guru.

Selain itu, sebagai seorang guru saya berusaha untuk mematuhi amanat Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 20, yakni merancang proses proses pembelajaran yang meliputi pembuatan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.

Berikut ini merupakan perangkat pembelajaran Matematika SMP yang telah saya susun guna memenuhi kompetensi pedagogik seorang guru.

A. Perangkat Pembelajaran Matematik Kelas VII
1. Semester I
2. Semester 2

B. Perangkat Pembelajaran Matematik Kelas VIII
1. Semester I
2. Semester 2
C. Perangkat Pembelajaran Matematik Kelas IX
1. Semester I
2. Semester 2
terima kasih semoga bermanfaat...!

Sunday, July 10, 2011

Mengenai Saya

Saya bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa. Saya hanya seorang yang punya keinginan lebih tapi kemampuan terbatas oleh orang tua saya diberi nama Choirumuddin,

yah mungkin bisa numpang ngetop dengan nama Udin. Saya tinggal di Gubug Kabupaten Grobogan. Email: mastercoe@gmail.com Saat ini aktif mengajar Matematika di SMP N 1 Pucakwangi Kabupaten Pati . Hobi saya membaca, ngotak-atik komputer, mengembangkan multimedia dan internet sebagai pendukung pembelajaran. Tapi bukan ahli lho…saya Cuma nyari tutorial lalu saya praktekkan.
Moto: HIDUP SEWAJARNYA SAJA TAPI BERBUAT YANG LUAR BIASA
Puji syukur Alhamdulillah bahwa hingga saat ini Allah telah dan masih begitu baik kepada saya sehingga saya masih berkesempatan untuk senantiasa membuat hidup ini lebih bermakna.
Blog ini saya buat mula-mula iseng-isengan biar gak gaptek banget namun akhir-akhir ini saya menjadi lebih semangat lagi untuk mengembangkan sebagai tempat saya mencurahkan hati/uneg-uneg, berbagi informasi, pengetahuan, dan ide mengenai hal-hal saya geluti dengan siapa saja demi kemaslahatan hidup selain untuk memfasilitasi siswa-siswi saya memperdalam penguasaan materi ajar yang saya sampaikan di kelas reguler.
Mohon maaf apabila ada beberapa tulisan yang bisa jadi membuat anda kurang berkenan/sakit hati. Yang pasti apapun yang saya tulis di sini sama sekali tidak saya maksudkan untuk mendiskreditkan siapapun dan atau golongan manapun.
Silahkan siapapun anda yang telah sudi mampir di blog ini tinggalkan jejak dan komentar sehingga saya dapat melakukan kunjungan balik.
Khusus untuk siswa-siswi saya, silahkan gali sedalam-dalamnya informasi yang tersedia di halaman

Media Pembelajaran

Beberapa Media Pembelajaran Mandiri yang pernah saya buat adalah sebagai berikut :

1. Mangenal Limas


MPI ini hasil selama dua bulan saya belajar flash dari nol. Gara-gara pengen ikutan lomba, lumayan cukup baik tapi memang belum maksimal.

2. Asyiknya Belajar Geometri

yang kedua ini sudah lebih baik dari yang pertama tadi semoga dapat lebih meningkat lagi untuk MPI berikutnya.

3. Bagaimana Menghitung Luas Bola

Media pembelajaran ini berbasi Ms. Powerpoint juga pernah saya ikutkan lomba tingkat Nasional oleh Nacti 2011. Meskipun gak juara tapi dah 10 besar nasional lho..!
kalo mau downloads bisa kok di menu downloads. OK!

Saturday, July 9, 2011

Hasil Karya

Alhamdulillah, meskipun secara tertatih-tatih akhir buku "52 Tips dan Trik Dahsyat menghitung cepat dapat diterbitkan"



"52 Tips dan Trik Dahsyat menghitung cepat, Matematika Hebat untuk Pelajar SD, SMP, SMA, dan Umum" ini, berisi 52 tips dan triks asyik dan luar biasa dalam menyelesaikan perhitungan bilangan, dengan cepat dan tepat, tanpa menggunakan kalkulator atau alat bantu hitung.

Galeri

Aktivitas-aktivitas




Thursday, July 7, 2011

Matematika Gembira

DERET FIBONACCI

1. Pikirkan sebuah bilangan kemudian tulislah pada selembar kertas pada baris pertama.
2. Pikirkan sebuah bilangan kedua kemudian tulis di baris kedua atau dibawah bilangan yang pertama.
3. Isi barsi ketiga dan seterusnya dengan bilangan dari hasil penjumlahan pada dua barsi sebelumnya.
4. Lakukan terus langkah tersebut hingga pada baris ke 7.
5. Simpan bilangan pada baris ke 7 tadi. Suruh temanmu melanjutkan perhitungan hingga baris ke 10.
Dalam mental segera hitung jumlah bilangan 10 baris pertama dalam barisan Fibonacci adalah 11 kali bilangan pada baris ke 7.
6. Atas informasi tersebut jumlah 10 baris bilangan tersebut dapat kamu tebak tanpa kamu melihat perhitungan dari temanmu.

Tuesday, July 5, 2011

Matematika unik

Dari pola perkalian bilangan 1 terdapat pola yang unik, atas informasi ini dapat kita gunakan untuk menebak dengan cepat hasil perkalian bilangan yang semua digitnya angka 1

Dalam kategori ini aritmatika cepat bertujuan memukau dengan kemampuan untuk menebak hasil secepat mungkin. Coba perhatikan pola di bawah ini :
1 x 1 = 1
11 x 11 = 121
111 x 111 = 12321
1111 x 1111 = 1234321
11111 x 11111 = 123454321
111111 x 111111 = 12345654321
1111111 x 1111111 = 1234567654321
11111111 x 11111111 = 123456787654321
111111111 x 111111111 = 12345678987654321

Lagi-lagi pola unik kita temukan pada perkalian bilang asli dengan bilangan 8, pola unik tersebut, Coba liat hitungan di bawah....

1 x 8 + 1 = 9
12 x 8 + 2 = 98
123 x 8 + 3 = 987
1234 x 8 + 4 = 9876
12345 x 8 + 5 = 98765
123456 x 8 + 6 = 987654
1234567 x 8 + 7 = 9876543
12345678 x 8 + 8 = 98765432
123456789 x 8 + 9 = 987654321

1 x 9 + 2 = 11
12 x 9 + 3 = 111
123 x 9 + 4 = 1111
1234 x 9 + 5 = 11111
12345 x 9 + 6 = 111111
123456 x 9 + 7 = 1111111
1234567 x 9 + 8 = 11111111
12345678 x 9 + 9 = 111111111
123456789 x 9 +10= 1111111111

9 x 9 + 7 = 88
98 x 9 + 6 = 888
987 x 9 + 5 = 8888
9876 x 9 + 4 = 88888
98765 x 9 + 3 = 888888
987654 x 9 + 2 = 8888888
9876543 x 9 + 1 = 88888888
98765432 x 9 + 0 = 888888888

sekarang perhatikan simetrisnya

1 x 1 = 1
11 x 11 = 121
111 x 111 = 12321
1111 x 1111 = 1234321
11111 x 11111 = 123454321
111111 x 111111 = 12345654321
1111111 x 1111111 = 1234567654321
11111111 x 11111111 = 123456787654321
111111111 x 111111111 = 12345678987654321

Matematika Kehidupan

Apa yang dimaksud dengan 100%?
Apa yang dimaksud dengan memberi lebih dari 100%?
Pernah memikirkan tentang orang2 yg memberikan lebih dari 100%?
Kita pasti pernah berada pada situasi dimana orang2 ini kita utk memberikan lebih dari 100%
Tapi bagaimana dgn menerima 101%?

sekarang perhatikan ini:



101% dari sudut pandang matematika murni



Apa yang dimaksud dengan 100%?

Apa yang dimaksud dengan memberi lebih dari 100%?

Pernah memikirkan tentang orang2 yg memberikan lebih dari 100%?

Kita pasti pernah berada pada situasi dimana orang2 ini kita utk memberikan
lebih dari 100%

Tapi bagaimana dgn menerima 101%?

Ini sedikit rumus matematika yg dibayangkan


jika :

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
disetarakan dengan :
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26.

jika:

H-A-R-D-W-O- R- K
8+1+18+4+23+ 15+18+11 = 98%

dan:

K-N-O-W-L-E- D-G-E
11+14+15+23+ 12+5+4+7+ 5 = 96%

maka:

A-T-T-I-T-U-D-E
1+20+20+9+20+ 21+4+5 = 100%

sekarang, berapa yang diberikan oleh love of God:

L - O - V - E - O - F - G - O - D
12+15+22+5+15+ 6+7+15+4 = 101%

kesimpulannya dalam matematika:

ketika hardwork dan knowledge akan membawamu ke arah 100% kemampuanmu, maka
attitude akan membuatmu sempurna 100%.

Tapi hanya Love-of-God yang akan membuatmu melebihi kemampuan yang ada pada
dirimu.

Mitos Sesat Matematika

Banyak mitos menyesatkan mengenai matematika. Mitos-mitos salah ini memberi
andil besar dalam membuat sebagian masyarakat merasa alergi bahkan tidak
menyukai matematika. Akibatnya, mayoritas siswa kita mendapat nilai buruk untuk
bidang studi ini, bukan lantaran tidak mampu, melainkan karena sejak awal sudah
merasa alergi dan takut sehingga tidak pernah atau malas untuk mempelajari
matematika. Meski banyak, namun ada lima mitos sesat yang sudah mengakar dan
menciptakan persepsi negatif terhadap matematika.

Mitos pertama, matematika adalah ilmu yang sangat sukar sehingga hanya sedikit
orang yang atau siswa dengan IQ minimal tertentu yang mampu memahaminya. Ini
jelas menyesatkan. Meski bukan ilmu yang termudah, matematika sebenarnya
merupakan ilmu yang relatif mudah jika dibandingkan dengan ilmu lainnya. Sebagai
contoh, amati perbandingan soal untuk siswa kelas 6 sebuah SD swasta berikut
ini. Soal pertama, “Sebutkan 3 tarian khas daerah Kalimantan Tengah.” Soal
kedua, “ Sebuah lingkaran dibagi menjadi tiga buah juring dengan perbandingan
masing-masing sudut pusatnya adalah 2 : 3 : 4, maka hitung besar masing-masing
sudut pusat juring-juring tersebut“ .

Ternyata, persentase siswa yang menjawab benar soal kedua lebih besar
dibandingkan persentase siswa yang menjawab benar soal pertama. Tanpa ingin
mengundang perdebatan, contoh di atas menunjukkan, bahwa matematika bukanlah
ilmu yang sangat sukar. Soal matematika terasa sulit bagi siswa-siswa kita
karena mereka tidak memahami konsep bilangan dan konsep ukuran secara benar
semasa di sekolah dasar. Jika konsep bilangan dan ukuran dikuasai, maka
pekerjaan menganalisis dan menghitung menjadi hal yang mudah dan menyenangkan.

Mitos kedua, matematika adalah ilmu hafalan dari sekian banyak rumus. Mitos ini
membuat siswa malas mempelajari matematika dan akhirnya tidak mengerti apa-apa
tentang matematika. Padahal, sejatinya matematika bukanlah ilmu menghafal rumus,
karena tanpa memahami konsep, rumus yang sudah dihafal tidak akan bermanfaat.
Sebagai contoh, ada soal berikut, “Benny merakit sebuah mesin 6 jam lebih lama
daripada Ahmad. Jika bersama-sama mereka dapat merakit sebuah mesin dalam waktu
4 jam, berapa lama waktu yang diperlukan oleh Ahmad untuk merakit sebuah mesin
sendirian ?”.

Seorang yang hafal rumus persamaan kuadrat tidak akan mampu menjawab soal
tersebut apabila tidak mampu memodelkan soal tersebut ke dalam bentuk persamaan
kuadrat. Sesungguhnya, hanya sedikit rumus matematika yang perlu (tapi tidak
harus) dihapal, sedangkan sebagian besar rumus lain tidak perlu dihafal,
melainkan cukup dimengerti konsepnya. Salah satu contoh, jika siswa mengerti
konsep anatomi bentuk irisan kerucut, maka lebih dari 90 persen rumus-rumus
irisan kerucut tidak perlu dihafal.

Mitos ketiga, matematika selalu berhubungan dengan kecepatan menghitung. Memang,
berhitung adalah bagian tak terpisahkan dari matematika, terutama pada tingkat
SD. Tetapi, kemampuan menghitung secara cepat bukanlah hal terpenting dalam
matematika. Yang terpenting adalah pemahaman konsep. Melalui pemahaman konsep,
kita akan mampu melakukan analisis (penalaran) terhadap permasalahan (soal)
untuk kemudian mentransformasikan ke dalam model dan bentuk persamaan
matematika. Jika permasalahan (soal) sudah tersaji dalam bentuk persamaan
matematika, baru kemampuan menghitung diperlukan. Itu pun bukan sebagai sesuatu
yang mutlak, sebab pada saat ini telah banyak beredar alat bantu menghitung
seperti kalkulator dan komputer. Jadi, mitos yang lebih tepat adalah matematika
selalu berhubungan dengan pemahaman dan penalaran.

Mitos keempat, matematika adalah ilmu abstrak dan tidak berhubungan dengan
realita. Mitos ini jelas-jelas salah kaprah, sebab fakta menunjukkan bahwa
matematika sangat realistis. Dalam arti, matematika merupakan bentuk analogi
dari realita sehari-hari. Contoh paling sederhana adalah solusi dari Leonhard
Euler, matematikawan Prancis, terhadap masalah Jembatan Konisberg. Selain itu,
hampir di semua sektor, teknologi, ekonomi dan bahkan sosial, matematika
berperan secara signifikan. Robot cerdas yang mampu berpikir berisikan program
yang disebut sistem pakar (expert system) yang didasarkan kepada konsep Fuzzy
Matematika. Hitungan aerodinamis pesawat terbang dan konsep GPS juga dilandaskan
kepada konsep model matematika, goneometri, dan kalkulus. Hampir semua
teori-teori ekonomi dan perbankan modern diciptakan melalui matematika.

Sedangkan mitos kelima menyebutkan, matematika adalah ilmu yang membosankan,
kaku, dan tidak rekreatif. Anggapan ini jelas keliru. Meski jawaban (solusi)
matematika terasa eksak lantaran solusinya tunggal, tidak berarti matematika
kaku dan membosankan. Walau jawaban (solusi) hanya satu (tunggal), cara atau
metode menyelesaikan soal matematika sebenarnya boleh bermacam-macam.

Sebagai contoh, untuk mencari solusi dari dua buah persamaan, dapat digunakan
tiga cara yaitu, metode subtitusi, eliminasi, dan grafik. Contoh lain, untuk
membuktikan kebenaran teorema Phytagoras, dapat dipergunakan banyak cara. Bahkan
menurut pakar matematika, Bana G. Kartasasmita, hingga saat ini sudah ada 17
cara untuk membuktikan teorema Phytagoras. Solusi matematika yang bersifat
tunggal menimbulkan kenyamanan karena tegas dan pasti.

Selain tidak membosankan, matematika juga rekreatif dan menyenangkan. Albert
Einstein, tokoh fisika terbesar abad ke-20, menyatakan bahwa matematika adalah
senjata utama dirinya dalam merumuskan konsep relativitasnya yang sangat
terkenal tersebut. Menurut Einstein, dia menyukai matematika ketika pamannya
menjelaskan bahwa prosedur kerja matematika mirip dengan cara kerja detektif,
sebuah lakon yang sangat disukainya sejak kecil.

Memang, cara kerja matematika mirip sebuah games. Mula-mula kita harus
mengidentifikasi variabel-variabel atau parameter-parameter yang ada melalui
atributnya masing-masing. Setelah itu, laksanakan operasi di antara variabel dan
parameter tersebut. Yang paling menyenangkan, dalam melakukan operasi kita
dibebaskan melakukan manipulasi (trik) semau kita agar sampai kepada solusi yang
diharapkan. Kebebasan melakukan manipulasi dalam operasi matematika inilah yang
menantang dan mengundang keasyikan tersendiri, bak sedang dalam permainan atau
petualangan. Karena itu, tidak mengherankan jika terkadang kita menjumpai siswa
yang asyik menyendiri dengan soal-soal matematikanya.

Selain itu, secara intrinsik matematika juga memiliki angka berupa bilangan
bulat yang mengandung misteri yang sangat mengasyikkan. Misalnya Anda melakukan
operasi perkalian maupun pertambahan terhadap dua bilangan tertentu, maka
terkadang akan muncul bilangan yang memiliki bentuk simetri tertentu. Contoh
lain, Anda dapat menunjukkan kemahiran menebak dengan tepat angka tertentu yang
telah mengalami beberapa operasi. Bagi yang belum memahami matematika, kemampuan
Anda menebak angka dianggap sihir, padahal itu merupakan operasi.

Matematika adalah ilmu yang mudah dan menyenangkan. Karena itu, siapa pun mampu
mempelajarinya dengan baik. Untuk itu, tugas utama kita adalah merobohkan
mitos-mitos sesat di sekeliling matematika.

Trik : Perkalian Bilangan dengan angka double

Perkalian bilangan terhadap angka double mempunyai pola yang teratur seperti halnya pola pada perkalian dengan 11, hanya berbeda pada indek perkaliannya saja.
Pada bilangan 11 indeks perkaliannya 1, 1 adalah merupakan identitas perkalian ini berarti hasil perkaliannya adalah bilangan itu sendiri sehingga cukup dengan hanya menjumlahkan digit-digit pada bilangan yang dikalikan. Melalui penerapan pola perkalian 11, dengan mengganti indeks pengalinya maka akan kita peroleh hasil akhir perkalian tersebut.

Cara Cepat :
Contoh 2431 x 22 = …?
Langkah pengerjaannya sebagai berikut :
1. Dimulai dari digit yang paling kanan kita kalikan dengan bilangan pokok ( 22 bilangan pokoknya 2, 33 bilangan pokoknya 3, dan seterusnya)
1 x 2 = 2
2. Jumlahkan setiap digit dengan digit sebelah kirinya, hasilnya kalikan bilangan pokok,
3 + 1 = 4, 4 x 2 = 8, tulis angka 8 di sebelah kiri 2 pada langkah 1).
3. Lakukan langkah 2) sampai digit paling kiri, jika hasil pada langkah 2) tersebut terdiri dari dua digit tulis digit satuannya saja, digit puluhannya ditambahkan pada operasi selanjutnya.

Tips Perkalian Bilangan dengan angka double (22, 33, dan seterusnya)

Perkalian bilangan terhadap angka double mempunyai pola yang teratur seperti halnya pola pada perkalian dengan 11, hanya berbeda pada indek perkaliannya saja. Pada bilangan 11 indeks perkaliannya 1, 1 adalah merupakan identitas perkalian ini berarti hasil perkaliannya adalah bilangan itu sendiri sehingga cukup dengan hanya menjumlahkan digit-digit pada bilangan yang dikalikan. Melalui penerapan pola perkalian 11, dengan mengganti indeks pengalinya maka akan kita peroleh hasil akhir perkalian tersebut.

Cara Cepat :

Contoh 2431 x 22 = …?

Langkah pengerjaannya sebagai berikut :

1. Dimulai dari digit yang paling kanan kita kalikan dengan bilangan pokok ( 22 bilangan pokoknya 2, 33 bilangan pokoknya 3, dan seterusnya)

1 x 2 = 2

2. Jumlahkan setiap digit dengan digit sebelah kirinya, hasilnya kalikan bilangan pokok,

3 + 1 = 4, 4 x 2 = 8, tulis angka 8 di sebelah kiri 2 pada langkah 1).

3. Lakukan langkah 2) sampai digit paling kiri, jika hasil pada langkah 2) tersebut terdiri dari dua digit tulis digit satuannya saja, digit puluhannya ditambahkan pada operasi selanjutnya.

Perhatikan diagram berikut ini :