Kepercayaan Aneh Sang Phytagoras

Phytagoras salah satu tokoh matematika yang sangat populer dengan teorema Phytagorasnya yang berkaitan dengan segitiga siku-siku. Phytagoras lahir di suatu tempat yang aku sendiri kurang tahu dimana itu (lain kali tah kasih tahu ya setelah aku baca-baca biografinya lagi), Beliau hidup sekitar Tahun 570 SM. Sebenarnya ia tidak hanya dikenal denga teorema Phytagorasnya saja, dalam dunia musik ia juga menemukan alat musik yang penting : Nada suara yang dibunyikan oleh tali yang bergetar tergantung pada panjang talinya.

Pythagoras merupakan seorang pemikir hebat, ia juga memiliki prilaku yang cukup cleneh (bahasa jawa artinya tidak biasa). Ia mendirikan sekolah bersama 300 orang aristokrat muda yang belajar matematika, politik, filsafat, agama, musik dan astronomi. Mereka membentuk rasa persaudaraan yang sangat erat yang mempunyai kebiasaan makan dan prilaku-prilaku yang lain sesuai dengan aturan yang mereka buat dasepakati . Mereka tidak diperbolehkan makan buncis dan minum anggur, atau memungut sesuatu yang sudah jatuh atau menyalakan api dengan besi. Mereka juga harus menghadap arah tertentu ketika buang air kecil.

Suatu ketika terjadi huru-hara di sekitar kediaman Phytagoras, sekelompok orang penganiaya menyerbu dan membakar rumah Phytagoras. Phytagoraspun berlari menyelamatkan diri. Konon karena kepercayaan aneh yang dianutnya itu menyebabkan kematian Phytagoras. Ketika dikejar dari rumahnya yang kebakaran oleh beberapa penganiaya, diduga ia berhenti ditepian ladang buncis, dan bukanya terus berlari dengan menginjak-injak buncis (makan buncis saja tidak diperbolehkan apalagi sampai menginjak-injak), ia membiarkan penyejarnya menangkap dan membunuhnya.

Benar atau hanya karangan saja, hanya Tuhan yang tahu.